Setelah lebih dari 200 tahun, ibis botak terlihat di lembah Neretva

Setelah lebih dari 200 tahun, ibis botak terlihat di lembah Neretva

Seorang wanita bernama Gipsy mencapai Slano melalui Brač dan Hvar, dari mana dia melanjutkan perjalanannya menuju lembah sungai Neretva dimana dia berada saat ini.

Kemunculan ibis botak di Kroasia tercatat berkat proyek LIFE Northern Bald Ibis, yang melibatkan reintroduksi individu dari penangkaran di Jerman dan Austria.

Semua individu dilengkapi dengan perangkat GPS yang memantau penerbangan mereka, dan data dapat dilacak melalui aplikasi Animal Tracker, di mana foto dan informasi tentang pengamatan mereka dapat dimasukkan, diumumkan oleh Badan Publik untuk Pengelolaan Kawasan Lindung Alam dari Kabupaten Dubrovnik-Neretva.

Ibis botak adalah burung migran yang hidup di daerah semi-gurun atau berbatu, seringkali di dekat aliran air. Itu juga disembah oleh orang Mesir kuno, dan saat ini hanya ada sekitar 200 orang yang tinggal di Afrika Utara dan Timur Tengah.

Saat menetas, ibis botak memiliki bulu di kepalanya. Namun ketika dewasa, bulunya rontok dan kepalanya tetap telanjang, itulah sebabnya ia mendapat nama ibis botak. Sisa tubuhnya ditutupi bulu hitam yang berwarna hijau tembaga dan ungu bersinar di bawah sinar matahari.

Ibis botak memiliki paruh merah dan kulit merah di sekujur tubuhnya, kecuali bagian atas kepalanya. Ada bulu panjang di bagian belakang leher. Dalam keadaan normal, dia hidup antara 25 dan 30 tahun. Itu memakan serangga, kadal, dan bahkan mamalia kecil.

Di Eropa, spesies ini punah pada abad ke-18, dan di Kroasia, individu terakhir bersarang di Istria.

Badan Umum Pengelolaan Kawasan Lindung Alam mencontohkan jenis burung ini tidak penakut dan bisa didekati. Oleh karena itu, mereka meminta kepada orang-orang yang memperhatikan burung tersebut untuk tidak mengganggunya.

TARUHAN RADIO/SUMBER: FENA

Author: John Hayes